Ijtihad.
Pengertian ijtihad.
Dari segi bahasa, ijtihat berarti
sungguh-sungguh. Menurut istilah ulama fiqh, ijtihat adalah mengerahkan segenap
kemampuan berfikir untuk mencari dan menetapkan hukum-hukum syara’ dari
dalil-dalinya yang tafsili(terinci)
Tujuan ijtihad.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
tujuan ijtihad adalah untuk menggali dan mengistimbathkan(menetapkan) berbagai
macam hukum yang berkenaan dengan kemaslahatan hidup manusia sesuai dngan
perkembangan hidup mereka, yang belum ada ketetapan hukumnya secara pasti dalam
AL-Quran dan sunnah Nabi saw.
Hal-hal yang dapat di jadikan lapangan ijtihad.
1. Masalah-masalah yang telah ada nasnya
yang zanni(dugaan) yakni nash berupa hadis ahad.
2. Masalah-masalah yang telah ada
nashnya yang Qath’i (Al-Qur’an dan hadits mutawatir) tetapi belum jelas hukum
yang dikehendaki oleh nas itu
3. Masalah-masalah yang tidak ada
nashnya dan belum tercapai ijma’ mengenai hukumnya. Inilah yang dikatakan
ijtihad dengan ra’yu yakni mujtahid mencari/menggali hukum dengan metode Qias,
istihsan, maslahah mursalah, urf dan lain-lain.
Hal-hal yang tidak dapat dijadikan lapangan ijtihad ialah .
1. Masalah yang sudah ditetapkan
hukumnya oleh nash yang qath’i (pasti) yakni Al-Qur’an dan hadish mutawatir,
seperti kewajiban shala, puasa, zakat, dan haji.
2. Masalah-masalah yang tidak ada
nashnya sama sekali, tetapi para mujtahid telah sepakat mengenai hukumnya,
seperti memberikan hak waris sebanyak seperenam kepada nenek.
Syarat-syarat ijtihat.
Syarat umum.
1. Islam
2. Dewasa
3. Sehat pikiran
4. Kuat daya tangkap(iq-nya tinggi)
Syarat pokok
1. Menguasai Al-Qur’an beserta ulumul Qur’an, terutama ayat-ayat
hukumnya, asbabunnuzulnya, dan nasikh-mansukhnya.
2. Menguasai hadist dan ulumul hadis,
terutama hadis-hadis ahkam, asbabul wurudnya, nasikh-mansuknya.
3. Menguasai ilmu usul fiqh
4. Memahami betul tujuan-tujan
pokok-pokok syariat islam
5. Memahami Qawaid kulliah (fighiyah dan
usuliah)
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "ijtihad"
Posting Komentar